Rasulullah
SAW sangat mencintai anak kecil. Dalam banyak hadist yang dibawa
sahabatnya tergambar kecintaan beliau kepada anak-anak. Sabdanya, “Siapa
yang tidak mengasihi maka tidak akan dikasihi.” (HR Muslim). Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku hendak sholat dan ingin
memanjangkan sholat, lalu aku mendengar tangis anak kecil, maka aku
meringankan sholatku karena tidak ingin membuatnya ibunya susah.” (HR.
Muslim). Hadist ini menjadi pedoman utama dalam mendidik anak termasuk
memahami tangis dan kerewelan sang buah hati. Berikut beberapa cara yang dicontohkan Rasulullah dalam menghentikan tangis bayi.
Gendong.
Rasulullah
SAW sering menggendong cucu-cucunya. “Dari Abu Qatadah berkata bahwa
Rasulullah akan sholat berjama’ah sementara cucunya Umamah dari putrinya
Zainab sedang menangis. Beliau lalu menggendong Umamah sambil sholat.
Ketika beliau akan sujud, Beliau meletakkan Umamah dan jika berdiri ia
akan digendong kembali.”
Cara menggendong yang efektif untuk menghentikan tangis adalah :
Gendong ia dalam posisi tegak lurus dengan perut menempel di dada Anda,
tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut. Bawa ia berjalan-jalan
mengelilingi ruangan atau ke ruangan lain. Jika kondisi Anda tak
memungkinkan untuk menggendongnya sambil berjalan, letakkan ia di
lengan, sementara Anda duduk di kursi goyang. Goyangan yang lembut akan
menenangkannya.
Bujuk dengan lemah lembut.
Kelembutan
merupakan cara terbaik membuat anak yang sedang menangis merasa aman.
Kecemasan dan kemarahan Anda malah akan membuatnya semakin tegang dan
semakin kencanglah tangisnya. Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Hasan
dan Husein hilang, lalu semua sahabat mencarinya seharian. Saat bertemu
mereka tengah berada di bukit batu dan menangis. Walau cemas,
Rasulullah SAW dengan lembut mengusap punggung dan memeluk mereka.
Akhirnya tangis ketakutan itu pun berhenti.
Beri sesuatu untuk dihisap.
Hampir
setiap bayi menjadi tenang dengan mengisap. Dalam sebuah kisah,
Rasulullah SAW melihat seorang ibu sedang membagi 3 buah kurma yang
dimilikinya. Ia lalu memasukkan kurma tersebut ke dalam mulut sang anak.
Rasulullah lalu tersenyum.
Alihkan perhatiannya.
Anda
dapat mengalihkan perhatiannya dengan memperhatikan sesuatu yang
menarik sehingga ia lupa pada tangisnya. Gambar-gambar warna-warni atau
mainan aneka bentuk dan warna akan mempesonanya. Cermin juga bisa
digunakan. Ia akan senang melihat wajahnya sendiri.
Tunggu amarahnya mereda.
Tangisan
bisa menjadi ungkapan kemarahan. Dengan kasih sayang dan berkata-kata
lembut Anda bisa menenangkan bayi Anda. Rasulullah SAW kerap mencium dan
memeluk cucu-cucunya. Ini merupakan bentuk kasih sayang yang memberikan
rasa aman bagi bayi Anda. Ketika ia besar, ia akan belajar berdasarkan
ini untuk menenangkan diri begitu ia marah, dan ia akan belajar untuk
dapat mengendalikan diri atau menjaga tetap tenang tanpa kemarahan
meledak-ledak.
http://riy4nti.wordpress.com/
http://riy4nti.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar